Apa Itu DNS Server? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya



Domain Name System (DNS) Server


Apa Itu DNS?

Domain Name System atau DNS merupakan suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP Address.
Internet memiliki dua sistem penamaan host, yaitu IP address dan URL (uniform resource locator). Pengguna internet biasanya mengakses alamat sebuah website menggunakan URL seperti berikut ini : www.detik.com,  www.yahoo.co. www.google.com dan sebagainya.  Sedangkan untuk akses IP address jarang dipakai secara umum, karena memang susah untuk dihafalkan.  Penomeran berbasis IP ini merupakan nomor unik yang hanya dimiliki oleh satu komputer yang terkoneksi di internet.  Satu nomor hanya digunakan untuk satu perangkat, tetapi sebuah perangkat bisa saja memiliki banyak nomor IP.
Hubungan dari URL dan IP address ini dipetakan dengan sebuah sistem yang disebut DNS (domain name service).  Komputer yang berperan sebagai DNS akan meneruskan permintaan kita berupa alamat URL menjadi nomor IP yang dipetakan ke URL tersebut. DNS memungkinkan para pengguna jaringan komputer menggunakan nama seperti www.filekontrol.com sebagai pengganti untuk mengganti IP address 192.168.1.1.
Pada saat suatu host di dalam sebuah jaringan terhubung ke jaringan lain melalui nama host maka proses ini disebut juga fully qualified domain name (FQDN), DNS digunakan untuk mengetahui IP address dari host tersebut. DNS diimplementasikan menggunakan sebuah server pusat yang mempunyai hak atas beberapa domain dan akan diarahkan ke DNS lain jika koneksi dilakukan ke domain yang di luar tanggung jawabnya. 

Fungsi DNS server:

  1. Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain
  2. Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP address yang dimasukkan
  3. Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email 

Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki sebagai berikut:

1.       Root Level Domain, adalah tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.) di bagian paling belakang sebuah URL
2.       Top Level Domain, adalah menetapkan yang berada di bagian depan domain root. Ada dua jenis TLD yang umumnya dipakai, yaitu:
·         Generic Top Level Domain (GTLD)
a)       .com untuk dipakai perusahaan-perusahaan
b)      .edu untuk dipakai perguruan tinggi
c)       .gov untuk dipakai badan-badan pemerintah
d)      .mil untuk dipakai badan-badan militer
e)      .org untuk dipakai badan-badan yang tidak termasuk kategori di atas
·         Country Code Top Level Domain (CCLTD)
untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia, .au untuk Australia dan lain-lain.
3.       Second Level Domain, artinya nama lain untuk domain itu sendiri. Ia sering digunakan sebagai brending. Contohnya URL Facebook.com, yang dimaksud SLD adalah Facebook.
4.       Third Level Domain atau Sub Domain, merupakan bagian dari domain utama yang berdiri sendiri. Apabila domain diibaratkan sebagai rumah, subdomain adalah salah satu ruang khusus di rumah itu sendiri. Contoh: perusahaan “beta soft” mempunyai domain betasoft.com, dapat mempunyai berbagai sub-domain seperti support.betasoft.com, sales.betasoft.com.
5.       Nama Host, atau bisa disebut juga skema. Ini adalah bagian yang mengawali sebuah URL. Bagian ini menunjukkan sebuah fungsi dari sebuah situs web atau halamannya. Contoh paling umum, yaitu HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.

Kelebihan pada DNS Server:


1.       Internet semakin muda
Internet IP address dirasa lebih kompleks dan memakan waktu maka diciptakan DNS bisa mampu menjembatani kemudahan diantara komputer dengan penggunanya.
2.       Pengguna konsisten
Penggunaa nama IP address bisa digunalkan lagi, meski IP address tersebut mengalami perubahan tetapi akses menuju sebuah website tetap aman meski IP Address telah berubah.
3.       Proses konfigurasi sangat mudah
Apabila IP Address berubah, Anda dapat mengganti IP tersebut dengan IP yang berbeda. Caranya cukup mengupdate data untuk pencocokan DNS juga IP address.
4.       Keamanan terjaga
System pada DNS  menampung berbagai kegiatan transfer data secara online dengan server DNS. DNS sendiri menjaga keamanan semua data dan bisa mencegah peretas yang dilakukan oleh pihak yang curang.

Cara Kerja DNS Server:

1.       Tahapan DNS Query
Tahapan pertama yaitu DNS query yang merupakan istilah dalam teknis untuk meminta beberapa infromasi terkait dengan IP Address, pada tahapan ini diawali dengan mengetikkan sebuah URL dalam Address bar.
DNS server mencari berbagai informasi dalam filehosts, saat informasi yang dibutuhkan tidak ditemukan, maka server berusaha kembali mencari kepingan berbagai informasi (rekam informasi) yang telah tercacat terlebih dahulu atau biasa disebut dengan cache.
Pada tahapan ini ada 3 jenis DNS Query, yaitu recursive query, non-recursive query, juga iterative query. Pengertian dari masing-masing yaitu:
a)       Recursive query
Ini termasuk user yang biasa memberi hostname dan selanjutnya DNS Resolver akan memberi jawaban. Jawaban yang diberikan mempunyai dua kemungkinan. Pertama, DNS menyediakan sebuah informasi yang relevan setelah melalui pencarian pada Root Server maupun Authoritative. Kedua, browser akan menampilkan pesan error sebab informasi yang dituju tidak dapat ditemukan.
b)      Iterative Query
Saat user memasukkan hostname, maka DNS resolver mencari sebuah cache relevan pada memori , apabila tidak ditemukan maka DNS resolver akan mencari beberapa informasi pada Root server serta Authoritative Name Server yang relevan sesuai DNS zone.
c)       Non-recursive query
Tipe pencarian informasi yang paling tepat ini memerlukan system pencarian pada Root Server juga Authoritative Name Server sebab data sudah disiman di cache.
2.       DNS Recursive Resolver atau DNS Recursor
Tahapan ini adalah tahapan awal dalam pencarian informasi. Saat URL dimasukkan dalam user tapi tidak mendapatkan hasil valid pada cache, maka system kembali menelusuri informasi pada cache internet service provider (ISP) atau penyedia internet.
3.       Root Nama Server
Andaikan informasi yang dicari tidak dapat ditemukan pada ISP, system kemudian mencari sebuah informasi yang dibutuhkan dalam root name server, yaitu sebuah database yang bisa memberi jawaban atas pertanyaan berkaitan dengan nama domain juga IP Address. Disini adalah dalam kondisi server tidak mempunyai jawaban yang tepat akan informasi yang diperlukan.
4.       TLD Name Server
Pada Root Name server, berbagai jenis informasi akan dibaca oleh server top-level domain, .ORG, .COM, ,AU, .EDU, .ID dan sebagainya. Infromasi yang dibaca akan diteruskan ke server yang mempunyai data yang diperlukan.
5.       Authoritative Name Server
Bila clue telah ditemukan, maka Anda akan menuju authoritative name server. System ini punay berbagai informasi berkaitan dengan situs web. Saat informasi telah sesuai hasil, browser menampilkan berbagai situs web dalam halaman awal yang diminta, namun pencarian tersebut punya masa waktu sendiri.
Pencarian ini harus diulang dalam memastikan berbagai informasi untuk penampilan tetap pada up-to-date. Tetapi, berbagai informasi yang disimpan dengan cache pada device digunakan supaya proses query cepat berjalan.

Macam-Macam DNS Server:

Informasi yang diminta user dalam sistem DNS disebut dengan DNS record. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai:

·         A Record atau Address record ─ menyimpan informasi soal hostname, time to live (TTL), dan IPv4 Address.
·         AAA Record ─ menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
·         MX Record ─ merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email di suatu domain.
·         CNAME Record ─ digunakan untuk me-redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address. Lewat fungsi satu ini, Anda tak perlu memperbarui DNS record.
·         NS Record ─ merujuk subdomain pada authoritative name server yang diinginkan. Record ini berguna jika subdomain Anda di web hosting berbeda dengan domain.
·         PTR Record ─ memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi soal IP Address dan menampilkan hostname (reverse DNS lookup).
·         CERT Record ─ menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
·         SRV Record ─ menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name, Weight, Port, Points, dan TTL
·         TXT Record ─ membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin.
·         SOA Record ─ bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.

1 comment: